07 Juni 2015
Enterprise Asset Management di Sisi Transmisi
(Jakarta, 4 Agustus 2014) Setelah mulai menerapkan aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) di sisi pembangkitan dan distribusi, kini PLN mulai menerapkan aplikasi serupa di sisi transmisi. Pada pertengahan Juli 2014 lalu, PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Sumatera – salah satu unit PLN yang bertugas mengelola dan mengoperasikan aset trasmisi – telah memulai (Go Live) implementasi EAM sisi transmisi yang disingkat TEAM (Transmission EAM) yang diresmikan oleh Direktur Operasi Jawa Bali Sumatra PLN Ngurah Adnyana di Pekanbaru, Riau. Dengan dimulainya implementasi TEAM ini maka informasi tata kelola siklus aset yang meliputi perencanaan/desain, pembangunan/konstruksi, operasi, pemeliharaan sampai ke penarikan/penghapusan aset tersedia dengan baik. TEAM akan terus dilanjutkan dengan go live di PLN P3B Jawa Bali dan PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (SULSELRABAR) pada bulan Oktober 2014. Setelah itu secara bertahap pada tahun 2015 akan diterapkan di seluruh unit PLN.
Implementasi TEAM yang menuntut kedisiplinan dan dukungan penuh empat aspek strategis yaitu penyempurnaan proses bisnis, keandalan infrastruktur, integritas data aset dan perubahan mindset SDM ini menggunakan modul plant maintenance (PM) dari SAP.
Sistem tata kelola aset ini memberikan informasi secara komprehensif kondisi aset yang membutuhkan pemeliharaan, kebutuhan SDM yang melaksanakan pemeliharaan, lamanya waktu pemeliharaan dan besarnya biaya pemeliharaan terhadap suatu aset. Sistem informasi tata kelola aset ini akan sangat membantu PLN dalam meningkatkan kinerja aset perusahaan dan mendukung program PLN bersih karena proses bisnis pemeliharaan dilakukan by system.
Sebagai perusahaan dengan jumlah aset terbesar mencapai Rp 613 triliun, penerapan EAM di PLN menjadi sangat strategis. Dengan demikian perusahaan bisa memaksimalkan pengelolaan dan penggunaan aset untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Tentang aset transmisi PLN, pada akhir tahun 2013 total panjang jaringan transmisi PLN mencapai 39.395 kilo meter sirkit (kms) mulai jaringan 70 kilo Volt (KV) sampai jaringan 500 kV. Jumlah trafo gardu induk sebanyak 1.381 unit dengan kapasitas terpasang sebesar 81.345 Mega Volt Ampere (MVA). Jumlah aset yang sangat besar ini perlu dikelola secara profesional untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
EAM di pembangkitan sudah mulai diterapkan di anak perusahaan pembangkitan PLN yaitu Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan Indonesia Power (IP) sejak 2004 dan terus dikembangkan di unit-unit pembangkitan PLN. EAM sisi distribusi atau Distribution EAM (DREAM) juga sudah mulai diimplementasikan (go live) di PLN Distribusi Bali sejak tahun lalu.
Sejalan dengan masuknya PLN pada daftar Fortune Global 500 atau 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia pada tahun ini, maka implementasi EAM semakin menunjukkan arti pentingnya. Dengan pengelolaan aset yang profesional akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi PLN dalam memproduksi listrik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, pertumbuhan rasio elektrifikasi serta meningkatnya pendapatan dan laba perusahaan.
Contact Person :
Bambang Dwiyanto,
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id
http://www.pln.co.id/blog/pln-terapkan-enterprise-asset-management-di-sisi-transmisi/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
isi di bawah sini...komentar anda : menggunakan anonimous atau menggunakan web anda contoh www.suralaya.com