Menurut Penulis untuk keseimbangan kelanjutan dan pemilu yang benar benar seimbang kami mencoba meramal sbb:
- Blok S : PD-PKS-PKB sebaiknya mencalonkan SBY dengan Sri Mulyani
- Blok M: PDIP-Gerinda-dll sebaiknya mencalonkan Prabowo dan Taufik kimas
- Blok G: Golkar-Hanura-dll telah mencalonkan JK dengan Wiranto
Mengapa Capres Cawapres Blok M, Prabowo bukanya Mega, untuk mengimbangi personality SBY maka Prabowo harus di sandingkan untuk berkompetisi dengan SBY dan Wiranto, trus bagai mana PDIP, sebaik nya PDIP harus memulai regenarasi kepemimpinan, maka waktu yang tepat memberikan ke personality Partai, memberi kesempatan kepada Taufik Kimas, Pramono Anung, atau kepada yang lain, sebaiknya dari generasi muda, hingga PDIP mengerti akan pasar keinginan masyarakat (menurut penulis).
Bagaimana dengan Blok G, blok ini telah mengumumkan Capres nya dan cawapres nya, yaitu JK dan Win, yang mana menurut penulis akan kesulitan untuk mencapai kemenangan, penulis hanya melihat Blok G, hanya untuk menguragi suara dari Blok S, yang mana belakangan ini seperti ada hubungan yang kurang sedap dilihat maupun di dengan.
Maka akan tercipta kompetensi seimbang, yaitu persaingan 3, tapi yang kompetisi sebenar nya adalah dari Blok S dengan Blok M, atau SBY dengan PRABOWO.
bagaimana slogan nya coba kita analisa:
- SBY-SM: Susilo bambang Yudoyono dengan Sri Mulyani
- MEGA-PRO atau Pro-Mega, dimana nama Mega masih di gunakan untuk meraih pendukung nya, walaupun presiden nya Prabowo dan Wakilnya dari PDIP (Taufik Kimas, Pramono Anung, atau yang lainya)
- JK-WIN jelas sudah di ketahui karena sudah di umumkan.
Demikian ulasan penulis.
Pemilu memang salah satu cara untuk perubahan negara yang lebih baik, yang penting di laksanakan dengan jujur, adil....
BalasHapusPar sebenarnya saya tidak akan kasih komentar, Cuma saya kasihan aja dia kan dah bikin blog jadi stiap ketemu minta di komentari terus, padahal seperti kita ketahui bersama kalau dia tuh paling seneng kalo di komentari!! Ehm . .
BalasHapusMenurut saya :
SBY-SM: Susili bambang Yudoyono dengan Sri Mulyani SBY mau di pasang ama siapapun pasti jadi tapi mestinya dia harus dari orang partai besar biar pemerintahannya tidak terus di goyang oleh lawan politiknya di legislatif. Kalo bukan dari orang patai bisa bisa stiap dia punya kebijaksanaan yang perlu persetujuan DPR tidak akan gol
MEGA-PRO atau Pro-Mega,
Berdasarkan munas PDIP mega harus maju jadi Capres adalah harga mati yang tidak bisa di tawar karena Mega sebagai tokoh sentral, dimana nama Mega masih di gunakan untuk meraih pendukung nya, jadi saya rasa kalo PDIP mau mencalonkan Capres selain Mega cepat atau lambat akn di tinggal oleh pendukungnya walaupun dari orang PDIP sekalipun (Taufik Kimas, Pramono Anung, atau yang lainya)
JK-WIN jelas sudah di ketahui karena sudah di umumkan Yang ini males kasih komentar. La wong sudah Reformasi kok masih Golkar terus, kalau saya intinya ABG : Asal Bukan Golkar
Ramalan teman kita kemungkinan bisa terjadi .... tapi kita tunggu...buktinya...
BalasHapusNimbrung...lah.
BalasHapusPak Sudiarni pancingannya boleh juga, sehingga parsono pake jurus kemungkinan, namun Hartoyo menggunakan jurus kasihan.
Menurut saya sih, kondisi saat ini SBY masih memerlukan kader dari GOLKAR, dan sebenarnya GOLKARpun mengharapkan demikian, namun karena syarat SBY yang tidak menginginkan JK (tidak mau melepas ketua partai ), sehingga JK ngambek dan akhirnya banting setir.
Dari keterangan diatas, semua calon Presiden&wakil pres, menjadi riskan, terutama SBY, karena bila salah pilih bisa jai SBY gagal, dan kalaupun SBY menang dengan wakil yang lain, akan kesulitan melanjutkan programnya.
Demikian trims.
soleman
Benar yang dikatakan Pak Soleman bahwa pancinganya Pak Sudiarni memang boleh ...tapi dibalik itu semua bahwa kita ini masih ingin bersama untuk berdiskusi apa saja ...karena sekarang topiknya tentang CAPRES dan CAWAPREs maka itulah yang di bicarakan.....kalo saya berdoa saja semoga pimpinan kita nanti diberikan pimpinan yang amanah dan bisa memimpin negri kita ini menjadi lebih baik dan lebih mensejahterakan masyarakat Indonesia seutuhnya.....
BalasHapusteman kita Pak Namin belum ada komentarnya ....kemana beliau....
(parsono)