04 Mei 2009

Pemilu Presiden 2009

Sampai saat ini, belum ada kepastian CaPres dan CaWapres, baru saja dari koalisi Golkar dan Hanura, mengumumkan Capres dan CaWapres nya yaitu CaPres Yusuf Kalla dan CaWapres nya Wiranto, bagaimana dengan calon dari PDIP yang berkoalisi dengan Gerindra nya serta Partai Demokrat berkoalisi dengan PKS, PKB dan kemungkinan PAN, masih belum mengumkan CaPres dan CaWapres nya.
Menurut Penulis untuk keseimbangan kelanjutan dan pemilu yang benar benar seimbang kami mencoba meramal sbb:
  1. Blok S : PD-PKS-PKB sebaiknya mencalonkan SBY dengan Sri Mulyani
  2. Blok M: PDIP-Gerinda-dll sebaiknya mencalonkan Prabowo dan Taufik kimas
  3. Blok G: Golkar-Hanura-dll telah mencalonkan JK dengan Wiranto
Mengapa Cawapres Blok S, Sri Mulyani, sesuai dengan kebijakan perbaikan ekonomi dengan sistim sistimnya , selain itu partai yang ingin berkoalisi cukup sebagai pembantu dalam pemerintahan yang stabil, dan kondusif, dan Sri Mulayani secara gambaran kasar adalah mesin kebijakan ekonomi yang di miliki pemerintahan SBY saat ini.
Mengapa Capres Cawapres Blok M, Prabowo bukanya Mega, untuk mengimbangi personality SBY maka Prabowo harus di sandingkan untuk berkompetisi dengan SBY dan Wiranto, trus bagai mana PDIP, sebaik nya PDIP harus memulai regenarasi kepemimpinan, maka waktu yang tepat memberikan ke personality Partai, memberi kesempatan kepada Taufik Kimas, Pramono Anung, atau kepada yang lain, sebaiknya dari generasi muda, hingga PDIP mengerti akan pasar keinginan masyarakat (menurut penulis).
Bagaimana dengan Blok G, blok ini telah mengumumkan Capres nya dan cawapres nya, yaitu JK dan Win, yang mana menurut penulis akan kesulitan untuk mencapai kemenangan, penulis hanya melihat Blok G, hanya untuk menguragi suara dari Blok S, yang mana belakangan ini seperti ada hubungan yang kurang sedap dilihat maupun di dengan.
Maka akan tercipta kompetensi seimbang, yaitu persaingan 3, tapi yang kompetisi sebenar nya adalah dari Blok S dengan Blok M, atau SBY dengan PRABOWO.
bagaimana slogan nya coba kita analisa:
  1. SBY-SM: Susilo bambang Yudoyono dengan Sri Mulyani
  2. MEGA-PRO atau Pro-Mega, dimana nama Mega masih di gunakan untuk meraih pendukung nya, walaupun presiden nya Prabowo dan Wakilnya dari PDIP (Taufik Kimas, Pramono Anung, atau yang lainya)
  3. JK-WIN jelas sudah di ketahui karena sudah di umumkan.
Kesimpulan maka akan terjadi persaingan ketat antara Blok S dan Blok M, dan kemungkian bisa terjadi Blok M, menang..
Demikian ulasan penulis.

5 komentar:

  1. Pemilu memang salah satu cara untuk perubahan negara yang lebih baik, yang penting di laksanakan dengan jujur, adil....

    BalasHapus
  2. Par sebenarnya saya tidak akan kasih komentar, Cuma saya kasihan aja dia kan dah bikin blog jadi stiap ketemu minta di komentari terus, padahal seperti kita ketahui bersama kalau dia tuh paling seneng kalo di komentari!! Ehm . .

    Menurut saya :
    SBY-SM: Susili bambang Yudoyono dengan Sri Mulyani SBY mau di pasang ama siapapun pasti jadi tapi mestinya dia harus dari orang partai besar biar pemerintahannya tidak terus di goyang oleh lawan politiknya di legislatif. Kalo bukan dari orang patai bisa bisa stiap dia punya kebijaksanaan yang perlu persetujuan DPR tidak akan gol

    MEGA-PRO atau Pro-Mega,
    Berdasarkan munas PDIP mega harus maju jadi Capres adalah harga mati yang tidak bisa di tawar karena Mega sebagai tokoh sentral, dimana nama Mega masih di gunakan untuk meraih pendukung nya, jadi saya rasa kalo PDIP mau mencalonkan Capres selain Mega cepat atau lambat akn di tinggal oleh pendukungnya walaupun dari orang PDIP sekalipun (Taufik Kimas, Pramono Anung, atau yang lainya)

    JK-WIN jelas sudah di ketahui karena sudah di umumkan Yang ini males kasih komentar. La wong sudah Reformasi kok masih Golkar terus, kalau saya intinya ABG : Asal Bukan Golkar

    BalasHapus
  3. Ramalan teman kita kemungkinan bisa terjadi .... tapi kita tunggu...buktinya...

    BalasHapus
  4. Nimbrung...lah.
    Pak Sudiarni pancingannya boleh juga, sehingga parsono pake jurus kemungkinan, namun Hartoyo menggunakan jurus kasihan.

    Menurut saya sih, kondisi saat ini SBY masih memerlukan kader dari GOLKAR, dan sebenarnya GOLKARpun mengharapkan demikian, namun karena syarat SBY yang tidak menginginkan JK (tidak mau melepas ketua partai ), sehingga JK ngambek dan akhirnya banting setir.

    Dari keterangan diatas, semua calon Presiden&wakil pres, menjadi riskan, terutama SBY, karena bila salah pilih bisa jai SBY gagal, dan kalaupun SBY menang dengan wakil yang lain, akan kesulitan melanjutkan programnya.

    Demikian trims.
    soleman

    BalasHapus
  5. Benar yang dikatakan Pak Soleman bahwa pancinganya Pak Sudiarni memang boleh ...tapi dibalik itu semua bahwa kita ini masih ingin bersama untuk berdiskusi apa saja ...karena sekarang topiknya tentang CAPRES dan CAWAPREs maka itulah yang di bicarakan.....kalo saya berdoa saja semoga pimpinan kita nanti diberikan pimpinan yang amanah dan bisa memimpin negri kita ini menjadi lebih baik dan lebih mensejahterakan masyarakat Indonesia seutuhnya.....
    teman kita Pak Namin belum ada komentarnya ....kemana beliau....
    (parsono)

    BalasHapus

isi di bawah sini...komentar anda : menggunakan anonimous atau menggunakan web anda contoh www.suralaya.com